About


20 Mei 2012

Aplikasi Blackberry

Bagi para pengguna Blackberry yang ingin mendapatkan aplikasi Blackberry agar pemakaian lebih menarik dan menyenangkan silahkan untuk melakukan download aplikasi blackberry lewat link dibawah ini. Perkembangan Blackberry khususnya di Indonesia memang sangat mengesankan. Smart phone yang diyakini paling cepat dan mudah ini sudah merambah ke semua kalangan. Beberapa aplikasi Blackberry menjadi buruan para penggemar handphone saingan iPhone ini seperti Facebook, Opera Mini, hingga Game HP seperti Age of Empire III. Berikut akan coba Achiles jelaskan beberapa kegunaan software Handphone khusus Blackberry tersebu.

1.BBMetaBlog
Suka ngeblog di WordPress dengan menggunakan Blogger for BlackBerry? Tapi kalau Anda menggunakan blog berbasis XML-RPC, cobalah BBMetaBlog. Aplikasi Blacberry ini sebenarnya dirancang untuk custom blog-engine bagi Lotus Domino, bukan untuk WordPress atau sistem lain yang menggunakan implementasi MetaWeblog API dari XML-RPC, tetapi bisa dipakai. Atur saja akses URL Anda ke XMLRPC URI! Tidak bisa tagging di sini, tapi ini lebih cepat dibandingkan posting dengan Opera Mini.

2. Opera Mini
Browser alternatif ini memang tidak secepat browser built-in BlackBerry 4.5, tetapi akan menyajikan halaman dan zoom bagian-bagian layar seperti jika dilihat dengan PC biasa.

3. Salesforce Mobile
Aplikasi Blackberry dari salesforce.com ini sangat cocok bagi salesmen yang ingin mengelola daftar kontak. Jika Anda seorang vendor printer misalnya, Anda bisa menyortir semua daftar kontak penjualan Anda sebagai akun, peluang, dan yang perlu di-follow up. Aplikasi ini juga membantu pengguna melacak kegiatan akun penjualannya dan log on ke sebuah database. Aplikasi ini gratis untuk diunduh, tetapi untuk bisa memanfaatkannya Anda harus melanggan Salesforce.com.

19 Mei 2012

STATISTIKA

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus pendudukjajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola kecerdasan buatan. merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur maupun 

Berikut kumpulan rumus dalan Statistik SMA : Rumus statistik SMA 

Source : Statistika

17 Mei 2012

Justin Bieber - Turn To You


Justin Bieber (ejaan Inggris: [ˈbiːbər], BEE-bər; lahir di Strartford, Ontario, Kanada, 1 Maret 1994; umur 16 tahun) adalah penyanyi Pop dan R&B. muda asal Kanada. Ia dibesarkan seorang diri oleh ibunya, Pattie Malette.

Justin memiliki bakat dan minat musik yang cukup tinggi. Dia menguasai terompet, piano, gitar, dan drum yang dipelajarinya sendiri sejak kecil.

Awal karier

Pada usia 12 tahun, Justin mengikuti kontes menyanyi di kotanya, Stratford, dan memenangkan juara kedua. Sejak itu dia mulai mendokumentasikan penampilannya dan mengunggahnya di Youtube, untuk teman-teman yang tak sempat melihatnya tampil. Pada beberapa videonya, Justin menyanyikan lagu-lagu beberapa penyanyi ternama seperti Usher, Justin Timberlake, Ne-Yo, Chris Brown, dan Stevie Wonder dengan versinya sendiri.

Beruntung, Scooter Braun, eksekutif marketing So So Def yang tanpa sengaja menyaksikan penampilannya di Youtube tertarik pada bakat musikalitasnya. Braun segera mengontak Bieber dan menerbangkannya ke Atlanta, Georgia untuk bertemu Usher.

Tak lama, Usher setuju mengorbitkannya melalui label rekaman Island Record pada Oktober 2008. Untuk memantapkan karier musiknya Bieber dan ibunya pindah ke Atlanta.

Selain menyanyi, Bieber juga pernah menjadi presenter untuk Grammy Awards ke-52. Prestasinya dalam dunia musik membuatnya menjadi penyanyi pop solo termuda yang mampu merajai tangga lagu dunia.

6 Mei 2012

Super Junior Rajai Tangga Lagu Di Taiwan Selama 100 Minggu






Sedikit demi sedikit Super Junior membuktikan bahwa mereka adalah salah satu boyband besar di dunia. Boyband asal Korea Selatan tersebut berhasil membuat rekor baru dengan menduduki posisi teratas tangga lagu di Taiwan selama 100 minggu!

Lagu ‘Mr.Simple‘ masuk ke dalam TOP 100 KKBOX, sebuah tangga lagu dalam situs musik online yang sangat populer di Taiwan. Lagu ini sendiri rupanya sudah bertahan di posisi puncak selama 37 minggu.

Sebelumnya, Super Junior sukses mendominasi tangga lagu bahkan meraih posisi pertama selama 63 minggu dengan lagu ‘BONAMANA” dari album keempat mereka. ‘BONAMANA” terus merajai tangga lagu sejak minggu pertama bulan Juni 2010 hingga minggu kedua bulan Agustus 2011.

Setelah itu barulah ‘Mr.Simple’ menyusul dan meneruskan rekor hingga akhirnya pada tanggal 29 April kemarin, Super Junior sukses menjadi artis pertama yang menduduki posisi puncak selama 100 minggu berturut-turut.
“Nomor satu selama 100 minggu berturut-turut. Kami senang dan merasa terhormat, bahkan kami terkejut dengan rekor tersebut. Kami ingin sekali lagi berterima kasih pada fans kami. Kami akan lebih bekerja keras lagi,” kata Super Junior saat mengungkapkan perasaan bahagia mereka.
Baru-baru ini Super Junior telah sukses menggelar Super Show 4 (SS4) di Indonesia selama 3 hari berturut-turut. Tanggal 12 dan 13 Mei mendatang, para member SuJu akan melanjutkan tur mereka ke Jepang.


Source : suju

Siwon Super Junior






Super Junior telah menjadi salah satu boyband paling populer dari Korea Selatan, dan tak bisa dipungkiri bahwa ketenaran tersebut menghasilkan pundi-pundi uang bagi masing-masing member. Namun bila ditanya siapa member yang menghasilkan uang paling banyak, maka para personel SuJu akan kompak menjawab bahwa Siwon adalah member terkaya di antara mereka.
Hal ini terungkap dalam sebuah acara talkshow bertajuk ‘Strong Heart‘ di SBS yang ditayangkan pada Selasa (1/5) waktu setempat. Dalam episode tersebut, Leeteuk sempat menuturkan bahwa ia telah membintangi  sejumlah program berbeda, namun ternyata penghasilannya tidak sebanyak Siwon.
“Tahun lalu aku berpartisipasi dalam 8 program beberbeda dan juga iklan, tapi aku bukan penghasil uang terbanyak (di antara member SuJu) melainkan Choi Siwon. Dia menghasilkan banyak uang dari syuting iklan di Taiwan, Thailand, dan juga Cina,” kata Leeteuk.
Personel SuJu lainnya pun ikut setuju dengan pernyataan Leeteuk. Eunhyuk bahkan berseloroh bahwa Siwon akan selalu menjadi member paling kaya di antara mereka.
“Tidak peduli seberapa banyak uang yang kami hasilkan, jumlahnya akan akan selalu kalah bila dibandingkan dengan kekayaan Siwon sekarang,” ujarnya yang langsung disambut tawa.
Selain Super Junior, SNSD juga hadir dalam acara yang sama. Sama seperti SuJu, girlband asal Korea Selatan tersebut juga membocorkan siapa personel yang paling banyak menghasilkan uang, dan ternyata YoonA adalah personel terkaya di antara mereka.
“YoonA punya banyak kegiatan individu, jadi sejujurnya… itu pasti YoonA (yang terkaya),” kata Tiffany.
 source : Suju

Konser Lady Gaga Ditolak FPI




Konser Lady Gaga yang rencananya akan digelar di Stadion Glora Bung Karno Jakarta pada 3 Juni 2012, ditolak oleh FPI. Setelah Lembaga Adat Besar Republik Indonesia (LABRI) bertemu Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, maka LABRI menolak kedatangan Lady Gaga ke Indonesia. Ada beberapa hal yang tidak patut diterima oleh budaya orang Timur. Konser Lady Gaga dinilai tidak mendidik generasi bangsa Indonesia.

“Dalam waktu dekat ini ada konser besar di Jakarta, yaitu seorang penyanyi Lady Gaga. Setelah kita mempelajari, ada beberapa hal yang tidak patut kita terima sebagai budaya orang Timur,” kata Raja Kutai Kartanegara M.S.P. A Iansyahrechza. FW.

My BD (02052012)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH : SMP

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KELAS/SEMESTER : VIII/1

STANDAR KOMPETENSI :

1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus
KOMPETENSI DASAR
1.1 Melakukan operasi aljabar
INDIKATOR
· Menyelesaikan operasi tambah, kurang pada bentuk aljabar.
· Menyelesaikan perkalian, pembagian dan pangkat pada bentuk aljabar
ALOKASI WAKTU
8 Jam pelajaran (4 kali pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
· Menyelesaikan operasi tambah bentuk aljabar
· Menyelesaikan operasi kurang bentuk aljabar
· Menyelesaikan operasi kali bentuk aljabar
· Menyelesaikan operasi pembagian bentuk aljabar
· Menyelesaikan pemangkatan bentuk aljabar suku satu dan suku dua
· Menyelesaikan pengkuadratan suku tiga
B. MATERI AJAR
· Penjumlahan suku sejenis dan tak sejenis
· Pengurangan suku sejenis dan tak sejenis
· Perkalian suku satu dan suku dua, suku dua dan suku dua
· Pembagian suku satu dan suku dua
· Perpangkatan suku satu dan suku dua
· Pengkuadratan suku tiga

C. METODE PEMBELAJARAN
Tanya jawab dan penugasan

D. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan pertama
Pedahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang koefisien , variabel dan konstanta
Motovasi : Apabila siswa dapat menguasai materi ini dengan baik maka akan mahir
dalam melakukan operasi hitung
Kegiatan inti
1. Dengan berdialog siswa diingatkan kembali tentang koefisien , variabel dan konstanta
2. Guru dan siswa mendiskusikan tentang penjumlahan, pengurangan dari suku satu dan suku dua .
3. Siswa mengerjakan latihan 1 pada buku Erlangga halaman 5 dan 6 No 1 – 6
Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan PR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah
:
SLTP
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas / Semester
:
VIII / I
Tahun Pelajaran
:
2008/2009
Standar Kompetensi
:
4. Memahami dan melakukan operasi, fungsi, persamaan garis, dan system persamaan serta menggunakanya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
:
4.2 Menentukan faktor-faktor suku aljabar
Indikator
:
· Memfaktorkan suku aljabar sampai dengan suku ketiga
Alokasi Waktu
:
1 x 15 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memfaktorkan suku aljabar sampai dengan suku ketiga
B. Materi Pembelajaran : Faktorisasi suku aljabar
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Model : Cooperative Learning
2. Metode : a. ceramah
b. tanya jawab
c. diskusi kelompok
D. Sumber, Alat, dan Bahan Pembelajaran
1. Kurikulum
2. Buku-buku matematika yang relevan
3. Hand Out
4. Lembar Kerja
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :

ANEKA METODE PEMBELAJARAN

1. Metode debat
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP ..........
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII
Alokasi Waktu : 3 × 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis
lurus
Kompetensi Dasar : 1. 3. memahami relasi dan fungsi memahami relasi dan fungsi
Indikator :
· Membedakan fungsi dan bukan fungsi
· Menentukan bagian-bagian dalam fungsi
· Menghitung banyaknya fungsi dari dua himpunan yang telah diketahui banyaknya anggota masing- masing himpunan
· Menyebutkan contoh korespondensi satu-satu dalam kehidupan sehari-hari

Mengkaji Skripsi



SKRIPSI
IDENTIFIKASI LETAK KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI II SUMBERAGUNG BANARAN JETIS BANTUL TAHUN AJARAN 2003/2004



IKHSAN MUSTHOFA
NPM : 9941032



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2004


1. Apa Masalahnya ?
Terjadi banyak kesalahan pada siswa kelas V SD Negeri II Sumberagung Jetis Bantul dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung bilangan pecahan. Untuk menyelesaikan soal cerita operasi hitung bilangan pecahan, siswa dituntut mampu membaca dan memahami ide dasar soal itu yaitu apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, serta cara pengerjaan operasi mana yang diperlukan. Selain itu, siswa dituntut untuk dapat membuat kalimat matematika serta mampu menafsirkan peritungan secara tepat.
Kesalahan siswa yang terjadi dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung bilangan pecahan terbesar terletak pada aspek interaksi bahasa yang menunjukan kelemahan siswa dalam memahami dan menerjemahkan serta membuat kalimat matematika dari soal cerita. Disamping itu, kesalahan yang terjadi pada operasi hitung bilangan pecahan karena siswa salah dalam menggunakan operasi dasar bilangan pecahan yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal ini secara langsung ataupun tidak langsung menunjukkan adanya kesulitan atau kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung bilangan pecahan. Untuk itu diperlukan pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan supaya tingkat pemahaman siswa terhadap konsep soal dapat optimal.

Penulisan Makalah

Makalah adalah tulisan ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu. Makalah lazimnya disusun untuk disajikan dalam pertemuan formal tertentu (misal:seminar), atau untuk diterbitkan dalam jurnal atau majalah ilmiah tertentu.Sebagai tulisan ilmiah, makalah mempergunakan proses berpikir ilmiah dalam pembahasan pokok masalahnya, sungguhpun tidak semua langkah berpikir ilmiah terdapat pada makalah tersebut.

Proses berpikir ilmiah terdiri atas (1) identifikasi masalah, (2) pembatasan masalah, (3) penyusunan hipotesis, (4) pengujian hipotesis, dan (5) penarikan simpulan. Kelima proses berpikir ilmiah tersebut nanti akan diuraikan penempatan dan penggunaannya dalam sistematika makalah.


Untuk lebih jelas klik di sisi adhja : Penulisan Makalah_TIERTA KASIRIN POENYA.doc

Program Semester

Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester.

Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan.
Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.

sumber : Prota dan Promes

Contoh Program Semester : prosem_TIERTA KASIRIN POENYA.doc

Untuk Program Tahunan klik di sini : prota_TIERTA KASIRIN POENYA.doc

Teknik Bertanya

Strategi belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan berbagai metode mengajar, seperti metode tanya jawab, diskusi, problem solving, studi kasus, penelitian mandiri, dan sebagainya. Suatu metode perlu didukung oleh seperangkat teknik tertentu supaya metode tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam berbagai metode mengajar ialah Teknik Bertanya. Karena teknik ini digunakan secara luas, maka perlu dibicarakan secara khusus penggunaan teknik bertanya itu dalam hubungannya dengan strategi inkuiri.
Suatu ungkapan yang menyatakan bahwa “it is better to ask some question than to know all the answer” (Thurber), menunjukkan betapa pentingnya orang bertanya. Kita juga mengenal pepatah yang mengatakan “Malu bertanya sesat di jalan”. dalam kebudayaan Cina didapatkan pepatah kuno yang menyatakan “Satu pertanyaan = 1000 gambar, satu gambar = 1000 kata”.

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

1. Pengertian matematika sekolah

Menurut Reyt.,et al. (1998:4) matematika adalah (1) studi pola dan hubungan (study of patterns and relationships) dengan demikian masing-masing topik itu akan saling berjalinan satu dengan yang lain yang membentuknya, (2). Cara berpikir (way of thinking) yaitu memberikan strategi untuk mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari-hari, (3). Suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan konsistensi internal, dan (4) sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati-hati dan didefinisikan dalam term dan symbol yang akan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan matematika itu sendiri, serta (5) sebagai alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Sedangkan mengenai pengertian matematika sekolah Erman Suherman (1993:134) mengemukakan bahwa matematika sekolah merupakan bagian matematika yang diberikan untuk dipelajari oleh siswa sekolah (formal), yaitu SD, SLTP, dan SLTA. Menurut Soedjadi (1995:1) matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorentasi pada pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa.

Metode Penelitian Kuantitatif

A. Pengantar
Metode penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu eksperimental dan noneksperimental. Eksperimental dapat dipilah lagi menjadi eksperimen kuasi, subjek tunggal dsb. Sedangkan noneksperimental berupa deskriptif, komparatif, korelasional, survey, ex post facto, histories dsb.
Makalah ini membatasi pembahasan metode penelitian kuantitatif pada tiga aspek. Ketiga aspek tersebut adalah bagian dari noneksperimental, yaitu deskriptif, historis, dan ex post facto.
Ada beberapa istilah yang sering dirancukan di dalam penelitian. Istilah tersebut adalah pendekatan, ancangan, rencana, desain, metode, dan teknik. Di dalam makalah ini disinggung mengenai perbedaan istilah tersebut untuk didiskusikan dan dicarikan simpulan bersama-sama.
B. Pembahasan
1. Berbagai istilah di dalam penelitian
Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain.
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan pereperencaan dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi rerhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.
Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi prose membuat prcobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variable, prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya, penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dengan kata lain, metode deskriptif tersebut dapat dikatakan juga sebagai teknik deskriptif.
2. Penelitian Deskriptif
2.1 Pengertian
Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu, sehingga banyak ahli meamakan metode ini dengan nama survei normatif (normatif survei). Dengan metode ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan memilih hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Karenanya mentode ini juga dinamakan studi kasus (status study).
Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar-standar sehingga penelitian ini disebut juga survei normatif. Dalam metode ini juga dapat diteliti masalah normatif bersama-sama dengan masalah status dan sekaligus membuat perbandingan-perbandingan antarfenomena. Studi demikian dinamakan secara umum sebagai studi atau penelitian deskritif. Perspektif waktu yang dijangkau, adalah waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden.
2.2 Tujuan
Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
2.3 Ciri-ciri Metode Deskriptif
  • Untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.(secara harafiah)
  • Mencakup penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental.
  • Secara umum dinamakan metode survei.
  • Kerja peneliti bukan saja memberi gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi :
    • menerangkan hubungan,
    • menguji hipotesis-hipotesis
    • membuat prediksi, mendapatkan makna, dan
    • implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan
    • Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan schedule qestionair/interview guide.
2.4 Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Ditinjau dari segi masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam meneliti, serta tempat dan waktu, penelitian ini dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu:
  • Metode survei,
  • Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive),
  • Penelitian studi kasus
  • Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
  • Penelitian tindakan (action research),
  • Peneltian perpustakaan dan dokumenter.
2.5 Kriteria Pokok Metode Deskriptif
Metode deskriptif mempunyai beberapa kriteria pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan khusus. Kriteria tersebut sebagai berikut:
  1. kriteria umum
    • Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
    • Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum
    • Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
    • Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.
    • Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.
    • Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta serta study kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka teoritis untukitu telah dikembangkan.
  2. Kriteria Khusus
    • Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).
    • Fakta-fakta atupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status
    • Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak ada kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manupulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.
2.6 Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif
Dalam melaksanakan penelitian deskripif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti adalah sebagai berikut:
    1. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
    2. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisih dari masalah.
    3. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan.
    4. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji baik secara eksplisit maupun implisit.
    5. Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
    6. Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan. Kuranggi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang sepadan.
    7. Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh dan referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
    8. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.
    9. Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah.
Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverivikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangka analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.
3. Penelitian Historis (Historical Researc)
3.1 Pengertian dan Tujuan
Tujuan penelitian histories adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memferivikasi, serta mensistensiskan bukti-bukti untukmenegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali penelitian yang demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu.
Contoh penelitian histories adalah studi mengenai praktek “bawon” di daerah pedesaaan di Jawa Tengah, yang dimaksud memahami dasar-dasarnya diwaktu yang lampau serta relevansinya untuk waktu kini; studi ini dimaksudkan juga untuk mentest hipotesis bahwa nilai-nilai social tertentu serta rasa solidaritas memainkan peranan penting dalam berbagai kegiatan ekonomi pedesaan. Ciri yang menonjol dari penelitian histories adalah;
  1. Penelitian histories lebih bergatung pada data yang diobservasi orang lain dari pada yang diobsevasi oleh peneliti sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yag menganalisis keotentikan, ketepatan, dan peningnya sumber-sumbernya.
  2. Berlainan dengan anggapan yang popular, penelitian haruslah tertib ketat, sistematis, dan tutas; seringakali penlitian yang dikatakan sebagai suatu penelitiaan histories hanyalah koleksi informasi-informasi yang tak layak, tak reliable, dan berat sebelah.
  3. Penelitian histories tergantung kapada dua macam data, yaitu primer dan datasekunder. Data primer dipoleh dari sumberprimer, yaitu si peneliti (peneliti) secara langsung meakukan observasi atau menyaksikan kejadian-kejadian yang dituliskan. Dan data sekunder diperoleh dan sumber skunder, yaitu peneliti melaporkan hasil obsevasi orang lain yang satu kali atau lebih telah lepas dari kejadian aslinya. Dianatara kedua sumber itu, sumber primer dipandang sebagai memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama, dan diberi prioritas dalam pengumpulan data.
  4. Untuk menentukan bobot data, biasa dilakukan dua macam kritik, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal menanyakan dokumen relic itu otentik, sedang kritik internal menanyakan apabila data itu otentik, apabila data otentik, apabila data tersebut akurat dan relevan. Kritik internal harus menguji motif, keberat sebelahan, dan keterbatasan si penulis yang mngkin melebih-lebihkan atau mengabaikan sesuatu da memberikan informasi yang terpalsu. Evaluasi kritis inilah yang menyebbkan penelitian histories itu sangat tertib-ketat, yang dalam bayak hal lebih disbanding dari pada studi eksperimental.
  5. Walaupun penelitian histories mirip dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului lain-lain bentuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan histories adalah tuntas, mencari informasi dan sumber yang lebih luas. Penelitian histories jga menggaliinformasi-informasi yang lebih tua dari pada yang umum dituntut dalam penelaahan kepustakaan, dan banyak juga menggali bahan-bahan tak diterbitkan yang tak dikutip dalam bahan acuan yang standar.
    1. Langkah Pokok Untuk Melaksanakan Penlitian Histories Atau Rancangan Penelitian Historis
Definisi masalah. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
  1. Rumusan tujuan penelitian dan jika mungkin, rumuskan hipotesis yang akan memberi arahdan focus bagi kegiatan penelitian itu.
  2. Kumpulan data, denganselalu mengingat perbedaan anatara sumber primer dan sumber sekunder.
  3. Suatu keterampilan yangsangat penting dalam penelitian histories adalah cara pencatatan data: dengan system kartu atau dengan system lembaran, kedua-duanya dapat dilakukan.
  4. Evaluasi data yng diperoleh dengan melakukan kritik eksternal dan kritik internal.
4. Rancangan Ex Post Facto
4.1 Pengertian Ex Post Facto
Penelitian dengan rancangan ex post facto sering disebut dengan after the fact. Artinya, penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropective study karena penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Dalam pengertian yang lebih khusus, (Furchan, 383:2002) menguraikan bahwa penelitian ex post facto adalah penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variable bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami.
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan atau treatment tidak dilakukan pada saat penelitian berlangsung, sehingga penelitian ini biasanya dipisahkan dengan penelitian eksperimen. Peneliti ingin melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.
4.2 Perbandingan Antara Ex post Facto dengan Eksperimen
Dalam beberapa hal, penelitian ex post facto dapat dianggap sebagai kebalikan dari penelitian eksperimen. Sebagai pengganti dari pengambilan dua kelompok yang sama kemudian diberi perlakuan yang berbeda. Studi ex post facto dimulai dengan dua kelompok yang berbeda kemudian menetapkan sebab-sebab dari perbedaan tersebut. Studi ex post facto dimulai dengan melukiskan keadaan sekarang, yang dianggap sebagai akibat dari faktor yang terjadi sebelumnya, kemudian mencoba menyelidiki ke belakang guna menetapkan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebabnya.
Penelitian ex post facto memiliki persamaan dengan penelitian eksperimen. Logika dasar pendekatan dalam ex post facto sama dengan penelitian eksperimen, yaitu adanya variabel x dan y. Kedua metode penelitian tersebut membandingkan dua kelompok yang sama pada kondisi dan situasi tertentu. Perhatiannya dipusatkan untuk mencari atau menetapkan hubungan yang ada di antara variabel-variabel dalam data penelitian. Dengan demikian, banyak jenis informasi yang diberikan oleh eksperimen dapat juga diperoleh melalui analisis ex post facto.
Dalam penelitian eksperimen, pengaruh variabel luar dikendalikan dengan kondisi eksperimental. Variabel bebas yang dianggap sebagai penyebab dimanipulasi secara langsung untuk meminimalkan pengaruh terhadap variabel terikat. Melalui eksperimen, peneliti dapat memperoleh bukti tentang hubungan kausal atau hubungan fungsional di antara variabel yang jauh lebih menyakinkan daripada yang dapat diperoleh menggunakan studi ex post facto.
Peneliti dalam penelitian ex post facto tidak dapat melakukan manipulasi atau pengacakan terhadap variabel-variabel bebasnya. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam variabel-variabelnya sudah terjadi. Peneliti dihadapkan kepada masalah bagaimana menetapkan sebab dari akibat yang diamati tersebut. Furchan (383:2001) menyatakan bahwa dengan tidak adanya kemungkinan peneliti untuk melakukan manipulasi atau pengacakan.
Contoh perbedaan antara penelitian ex post facto dengan eksperimen adalah sebagai berikut. Sebuah penelitian berjudul Pengaruh Kecemasan Siswa pada Waktu Mengerjakan Ujian Terhadap Hasil Ujian Mereka dapat didekati dengan dua metode, yaitu eksperimen dan eks post facto.
1) Pendekatan Eksperimen
Dalam judul di atas terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam judul di atas adalah kecemasan siswa dan ujian nasional. Variabel terikatnya adalah hasil ujian.
Ciri dari penelitian eksperimen adalah adanya manipulasi terhadap variabel bebas. Dari kondisi di atas, variabel bebas dapat dimanipulasi menjadi cemas dan tidak cemas. Konkritnya, sebuah kelas terdiri dari kelas A dan B. Masing-masing kelas dimanipulasi kondisinya menjadi kelas A menjadi kelas yang cemas, sementara kelas B menjadi kelas yang netral (pengendali).
Pengkondisian kelas dapat dilakukan dengan memberikan sugesti kepada kelas A bahwa ujian yang diberikan akan berpengaruh terhadap kenaikan kelas. Artinya, siswa yang memiliki nilai yang rendah bisa dimungkinkan tidak naik kelas. Sementara kelas B dikondisikan netral. Dengan pengertian bahwa ujian di kelas B hanyalah untuk mengukur kemampuan pemahaman terhadap suatu kompetensi tanpa adanya pengaruh dari hasil dengan kenaikan kelas.
Setelah kelas sudah terkondisikan, maka diberikan soal dengan tingkat kuantitas dan kualitas kesulitan yang sama. Pada waktu yang bersamaan, lembar jawaban dikumpulkan bersama dan dilakukan pengoreksian terhadap hasil jawab dari kelas A dan B. Apabila terjadi perbedaan nilai, semisal, nilai kelas A lebih tinggi daripada kelas B, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kecemasan ternyata mampu meningkatkan nilai ujian. Anggapan lain, bahwa dengan adanya kecemasan membuat siswa semakin berpacu untuk mendapatkan yang terbaik.
2) Pendekatan Ex post Facto
Hal penting dalam pendekatan ex post facto adalah tidak adanya manipulasi terhadap variabel. Dalam kasus di atas, dapat didekati dengan ex post facto dengan melihat situasi kelas A dan B yang sebelumnya tidak diadakan manipulasi. Artinya, kelas tersebut berjalan secara alami. Misalnya, hasil ujian kelas A dan B menunjukkan perbedaan dari satu siswa ke siswa lainnya. Dari hasil tersebut, dilakukan klasifikasi antara siswa yang memiliki nilai tinggi dengan siswa yang memiliki nilai rendah. Kemudian dihubungkan antara kecemasan dengan hasil nilai. Misalnya ditemukan kesimpulan bahwa nilai di atas rata-rata dikerjakan oleh siswa yang memiliki kecemasan. Oleh karena itu, pengaruh kecemasan siswa memang berpengaruh terhadap hasil ujian, yaitu menjadi lebih baik.
Penelitian dengan menggunakan pendekatan ini tentu saja memiliki kekurangan. Dari kasus di atas dapat terlihat satu celah kelemahan bahwa bisa jadi adanya faktor ketiga selain kecemasan yang membuat nilai ujian meningkat. Hal ini dimungkinkan adanya faktor ketiga, yaitu kecerdasan. Selain kecemasan, bisa dimungkinkan bahwa kecemasan adalah situasi lain, sedangkan kecerdasan menjadi penunjang utama.
    1. Kekurangan Pendekatan Ex Post Facto
Pendekatan ex post facto memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
Oleh karena tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas, maka sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
  1. Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan soalnya sangat kompleks.
  2. Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
  3. Apabila saling hubungan antar dua variabel telah diketemukan, mungkin sukar untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
  4. Kenyataan bahwa dua, atau lebih, faktor saling berhubungan tidaklah mesti memberi implikasi adanya hubungan sebab akibat.
  5. Menggolongkan-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori-kategori itu sifatnya kabur, bervariasi, dan tak mantap.
  6. Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subyek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya kepada variabel bebas adalah sangat sukar.
    1. Keunggulan Penelitian dengan Pendekatan Ex Post Facto
Metode ini baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan. Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab akibat secara langsung. Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistik dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang berpengaruh.
Apabila control di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika diragukan atau dipertanyakan. Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan sejenis dengan itu. Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal komparatif itu lebih dapat dipertanggungjawabkan.
C. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga metode penelitian kuantitatif memiliki perbedaan jika ditilik dari tujuannya. Perbedaan tersebut tampak sebagai berikut.
        1. Penelitan deskriptif yang biasa juga disebut dengan penelitian survay adalah penelitian yang mencoba Untuk membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu
        2. Penelitian historis untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif,dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesakan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat
        3. Penelitian ex post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.
Source : Kuantitaif